NAMA
: BETTY ELDIA SIRAIT
NIM
: A1C111072
MATA KULIAH
:PENGELOLAAN LABORATORIUM
SKS
: 2
DOSEN
: Dr. Syamsurizal, M.Si
WAKTU
: 06-18 Juni 2014
PETUNJUK :
Ujian ini open book. Tapi tidak diizinkan mencontek, bilamana ditemukan, maka
anda dinyatakan GAGAL. Jawaban anda diposting di bolg masing-masing.
SOAL
1. Buatlah rubric angket tentang
keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium !!
JAWAB :
|
|
|
|||||||||||
INSTRUMEN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA LABORATORIUM
|
|
||||||||||||
NO
|
KRITERIA
|
4
(Sangat baik)
|
3
(Baik)
|
2
(kurang baik)
|
1
(Buruk)
|
Tidak baik
|
|||||||
1.
|
Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat
serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan diketahui oleh petugas
laboratorium
|
|
|
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas
laboratorium.
|
Mengambil
atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin
petugas laboratorium
|
||||||
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan segera melaporakan
penggunaan setelah selesai menggunakannya.
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun
sedang ada petugas laboratorium di tempat.
|
||||||||||||
|
|
||||||||||||
2.
|
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke
laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
|
Tidak
satupun yang tidak berkepentingan masuk ke
laboratorium
|
Orang
yang tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau ada keperluan
tertentu
|
Orang
yang tidak berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
|
Orang
yang tidak berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium
|
Orang yang tidak
berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas lab tidak ada
|
|||||||
3.
|
Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui
informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen
sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia,
alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen
dengan memahami bahaya bahan kimia dan cara pemakaian alat
|
Melakukan eksperimen
hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia.
|
Tidak melakukan
eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia,
alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Malakukan
eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya
bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
|||||||
4.
|
Jangan bermain-main dan tidak berisik di dalam
ruangan laboratorium.
|
Fokus melakukan
eksperimen
|
Eksperimen tetap berjalan
walaupun ada gangguan.
|
Melakukan eksperimen
tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses eksperimen
|
Melakukan sesuatu yang
tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
|
Bermain-main
dan berisik di dalam laboratorium
|
|||||||
5.
|
Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
|
Makan, minum atau merokok
hanya dilakukan jauh dari lingkungan laboratorium.
|
Segera setelah makan ,
minum, atau merokok di luar laboratorium langsung melakukan eksperimen .
|
Aktifitas merokok, minum dan makan di laboratorium ketika eksperimen
istirahat sebentar
|
Makan dan minum dilabor
tetapi tidak melakukan eksperimen
|
Merokok, makan, dan minum
di laboratorium ketika eksperimen berlangsung
|
|||||||
6.
|
Membawa jas lab, masker, sarung tangan, dan
kacamata.
|
Membawa
dengan lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
|
Hanya
membawa jas lab dan sarung tangan
|
Hanya
membawa jas lab saja
|
Membwa jas lab,masker,sarung tangan dan kaca mata
tetapi tidak mengenakannya
|
Tidak
membawa apapun
|
|||||||
7.
|
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan
sesudah praktikum.
|
Sarapan dan minum susu
dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
|
Sarapan
dan minum susu tetapi hanya sebelum praktikum
|
Hanya
sarapan saja tetapi tidak minum susu sebelum dan sesudah praktikum
|
Tidak
sarapan dan hanya minum susu pada saat sebelum praktikum
|
Tidak
sarapan dan minum susu baik itu sebelum dan sesudah praktikum
|
|||||||
8.
|
Pakailah sepatu.
|
Memakai
sepatu kets dan kaos kaki saat praktikum
|
Memakai
‘flat shoes’ tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai
‘flat shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai
sandal sepatu saat praktikum
|
Tidak memakai
sepatu
|
|||||||
9.
|
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk
praktikum yang diberikan.
|
Mengunakan alat dan bahan
sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan
|
Mengunakan alat yang
berbeda dari petunjuk praktikum yang diberikan. Misalnya, dipenuntun dikatakan
erlemeyer, tetapi saat praktikum digunakan gelas kimia
|
Menggunakan
alat dan bahan yang kurang sesuai dengan petunjuk pratikum yang diberikan.
|
Mengunakan jumlah bahan
praktikum yang kurang tepat.
|
Tidak
menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
|
|||||||
10.
|
Bertanyalah kepada asisten praktikum jika merasa
ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan.
|
Bertanya kepada asisten
praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan
|
Bertanya kepada asisten
dosen jika tidak mengerti saja
|
Bertanya
kepada teman jika tidak mengerti
|
Browsing
internet jika tidak mengerti
|
Tidak
bertanya sama sekali walaupun meras ragu atau tidak mengerti
|
|||||||
11.
|
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja
dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
|
Mengenali
semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
|
mengenali
peralatan keselamatan tanpa tahu cara
menggunakannya
|
hanya mengetahui
nama – nama dan hafal fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat
keselamatannya
|
hanya
mengenali sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui
letaknya untuk memudahkan pertolongan .
|
Praktikan Tidak mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja
dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
|
|||||||
12.
|
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di
laboratorium.
|
Praktikan memakai
jas laboratorium saat bekerja dilaboratorium
|
Praktikan Memakai
jas laboratorium mulai dari luar ruangan laboratorium
|
Praktikan
memakai jas laboratorium setelah berada didepan meja praktikum
|
Praktikan
memakai jas laboratorium hanya pada saat tertentu saja
|
Praktikan tidak
memakai jas laboratorium saat bekerja di laboratorium
|
|||||||
13.
|
Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti
pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja
yang lainnya.
|
Praktikan mengetahui
cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
|
Praktikan hanya mengetahui
cara menggunakan pemadam kebakaran
|
Praktikan
mengetahui alat keselamatan tetapi sangat canggung menggunakannya
|
Praktikan
mengetahui alat keselamatan
tanpa tahu
cara menggunakannya
|
Praktikan tidak
mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye
shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya
|
|||||||
14.
|
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya
segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
|
Praktikan melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
|
Praktikan hanya melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
|
Praktikan
menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas laboratorium
|
Praktikan
melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah
sekian lama kejadian
|
Praktikan tidak melaporkan kerusakan
atau kecelakaan ke petugas laboratorium
|
|||||||
15.
|
Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen
korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
|
Praktikan berhati-hati
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
|
Praktikan memperhatikan
keadaan sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat
reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan
berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen korosif , reagen
reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan
sangat canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil
dan mudah terbakar
|
Praktikan tidak
berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatil dan mudah terbakar
|
|||||||
16.
|
Gunakan lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan
yang berbahaya.
|
Lemari asam
digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
|
Lemari asam digunakan
saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan kurang berbahaya
|
Lemari asam tidak
digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun dapat mereaksikannya
dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka tanpa keluar dari lokasi
laboratorium
|
Tetap di meja praltikum
saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya tanpa membawa keluar ruangan
|
Tidak
menggunakan lemari asam
|
|||||||
17.
|
Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara
memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
|
Praktikan mengetahui
cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
|
Praktikan mengetahui
sebagian cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau terkena tumpahan zat
saja
|
Mengetahui cara memberi
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium namun belum paham
terhadap pelaksanaannya
|
Praktikan hanya Sedikit
mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
|
praktikan Tidak
mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk menolong kecelakaan di
lab
|
|||||||
18.
|
Buanglah sampah pada tempatnya.
|
praktikan membuang sampah sesuai pada tempat dan
jenis sampah
|
praktikan membuang sampah pada tempatnya namun masih
ada yang tercampur
|
membuang sampah hanya dalam satu tempat saja tanpa
memilah sampah
|
membuang sampah tidak pada tempatnya
|
tidak membuang sampah selesai praktikum
|
|||||||
19.
|
Usahakan bekerjasama dengan baik.
|
Praktikan bekerjasama
dengan baik
|
praktikan bekerjasama hanya dengan beberapa orang yang dirasa seide saja
|
praktikan bekerja secara individu
|
Tidak bekerjasama dengan
baik namun praktikum hasil percobaan mendapatkan hasil
|
praktikan tidak
bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil percobaan
|
|||||||
20.
|
Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
|
Praktikan melakukan
latihan keselamatan kerja secara periodik
|
Praktikan melakukan
latihan keselamatan kerja secara periodic pada saat tertentu saja
|
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan tidak pernah
melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
|
|||||||
21.
|
Barang
milik pribadi seperti tas disimpan dalam loker.
|
Menyimpan
milik pribadi seperti tas dalam loker pada laboratorium
|
Menyimpan
barang pribadi dalam loker pada lab dengan tidak rapi
|
Menyimpan barng pribadi
atau tas tidak pada loker dalam lab
|
Meletakkan barang pribadi
pada meja praktikum namu tidak mengganggu berlangsungnya praktikum
|
Tidak
menyimpan milik pribadi seperti tas pada loker lab dan hanya meletakkannya
saja disembarang tempat yang mengganggu berlangsungnya praktikum
|
|||||||
22.
|
Personel
dengan rambut panjang disarankan untuk mengikatnya di belakang.
|
Personel
dengan rambut panjang mengikat rambut
|
Praktikan
mengikat rambut namun tidak
menggunakan penutup kepala
|
Praktikan hanya mengikat
rambut setengah
|
Praktikan tidak mengikat
rambut namun memakai penutup kepala
|
Personel
berambut panjang tidak mengikat rambut
dan tidak menggunakan penutup kepala
|
|||||||
23.
|
Selalu waspada
terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum
|
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap
aktivitas praktikum dan mengerti cara mengatasi bia terjadi kecelakaan
|
Waspada
terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum namun tidak mengerti
cara mengatasi bila terjadi kecelakaan
|
Waspada terhadap bahaya
listrik pada saat tertentu saja pada aktivitas praktikum
|
Tidak waspada terhadap
bahaya listrik namun mengerti cara mengatasi
bila terjadi kecelakaan
|
Tidak
waspada terhadap bahaya listrik dan tidak paham cara mengatasi bila terjadi
kecelakaan
|
|||||||
2.
Buatlah peraturan bekerja di laboratorium untuk fisika,kimia, dan
biologi !!
JAWAB :
Keselamatan
dan Keamanan Kerja
Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3)
memerlukan perhatian khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari .
Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian
di laboratorium. Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan
pekerja lab melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus.
Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan
kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau
kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dg cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan
pentingnya K3 di laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan
secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di
laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal
tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya
Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk
menjamin :
a.
Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b.
Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di
laboratorium.
c.
Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol
pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negative terhadap lingkungan.
Aturan umum yang
terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :
a.
Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal
yang tidak diinginkan.
b.
Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.
c.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d.
Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e.
Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat
(P3K).
f.
Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
g. Dilarang makan
minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga untuk laboran dan kepala
Laboratorium.
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain
ketika bekerja di laboratorium
i.
Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas
meja kerja
a.
Peraturan
bekerja di lab.Fisika
1. Pada saat praktikum harus berpakaian rapi
(jika ada jas praktikum wajib digunakan), sepatu beralas karet dan berkaos
kaki.
2. Makanan dan minuman apa saja harus
disimpan dan dikonsumsi di luar laboratorium.
3. Tidak diperkenankan merokok di dalam
laboratorium.
4. Barang milik pribadi seperti tas disimpan
dalam loker.
5. Personel dengan rambut panjang disarankan
untuk mengikatnya di belakang.
6. Duduk di atas meja Laboratorium dilarang.
Jangan sekali-kali berlari di laboratorium.
7. Perhatikan dan pelajari tempat-tempat
sumber listrik (stop kontak dan circuit
breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat kerusakan yang
berpotensi menimbulkan bahaya laporkan pada asisten.
8. Hindari daerah atau benda yang berpotensi
menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak sengaja,
misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
9. Tidak melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
10. Keringkan bagian tubuh yang basah,
misalnya karena keringat atau sisa air wudhu.
11. Selalu waspada terhadap bahaya listrik
pada setiap aktivitas praktikum.
12. Jangan membawa benda-benda mudah terbakar
(korek api, gas, dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak disyaratkan
dalam modul praktikum.
13. Jangan melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan.
14. Selalu waspada terhadap bahaya api atau
panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
15. Jangan membawa benda tajam (pisau,
gunting dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak diperlukan dalam
percobaan.
16. Jangan memakai perhiasan dari logam
misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
17. Hindari daerah, benda atau logam yang
memiliki bagian tajam dan dapt melukai.
18. Hindari melakukan sesuatu yang dapat
menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain misalnya bermain-main saat
praktikum.
19. Sebelum menggunakan
alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
20. Perhatikan dan
patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat.
21. Pahami fungsi
atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut hanya
untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat
praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada
alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
22. Pahami rating
dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut
sesuai rating dan jangkauan kerjanya Menggunakan alat praktikum di luar rating
dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan
bahaya keselamatan praktikan.
23. Pastikan
seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam,
api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat
tersebut.
24. Tidak
melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau
sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
25. Kerusakan
instrumentasi praktikum menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum ybs.
Alat yang rusak harus diganti oleh rombongan tersebut.
b. Peraturan bekerja pada lab.Kimia
Pakaian di
Laboratorium
Pekerja
laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang
dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari.
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut
:
a.
Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang
terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
b.
Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang
tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat
yang berputar.
c. Pakailah jas
praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dg baik meskipun, penggunaan
alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.
Bekerja dg
Bahan Kimia
Bila anda bekerja
dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam
penanganannya. Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut
:
a.
Hindari kontak langsung dg bahan kimia
b.
Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang
mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus
( cukup dg
mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia
dapat bereaksi langsung dg kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal
Memindahkan Bahan Kimia
Seorang
laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya.
Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai
berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari
kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d.
Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros
Memindahkan
Bahan Kimia Cair
Ada
sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya
cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Tutup botol dibuka dg cara dipegang dg jari tangan dan
sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol
bisa terkotori oleh kotoran yang ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk
menghindari percikan.
d.
Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.
Memindahkan
Bahan Kimia Padat
Pemindahan
bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
a. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal
dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c.
Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok
untuk bermacam macam keperluan.
Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi
Pemanasan
tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada
banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi.
Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.
b. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
d.
Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak
mengenai orang lain.
Cara
memanaskan dg gelas Kimia
Pemanasan
yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus
memperhatikan aturan sebagai berikut :
a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk
menghindari pemanasan mendadak.
c.
Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air seperempatnya
saja supaya tidak terjadi tumpahan.
Peralatan
dan Cara Kerja
Bekerja
dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena
itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Botol reagen harus dipegang dg cara pada bagian label ada
pada telapak tangan .
b.
Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila
memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan
sampai tumpah di meja karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati
keadaan selang apakah masih baik atau tidak.
d.
Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang
sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.
Pembuangan
Limbah
Limbah
bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan
khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke
lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa
didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang
ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh
langsung dibuang ,dg pengenceran air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan
selesai.
g.
Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan
diberi label yg jelas.
Terkena
Bahan Kimia
Kecelakaan
kerja bias saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu
terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya
dilarang bekerja sendirian di laboratorium.
c.
Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dg bahan tersegut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
e. Bawaah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup
oksigen.
f.
Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.
Terjadi
Kebakaran
Kebakaran
bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C),
padamkan dg kelas pemadam yang sesuai ( Contoh kebakaran klas B bensin, minyak
tanah dll tidak boleh disiram dg air)
d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker
atau tutup hidung dengan sapu tangan.
e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dg cepa.
f.
Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya No Telpon Pemadam Kebakaran
haru ada di Lab.
Kombinasi
Bahan yang harus dihindari
Kombinasi
bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus
dihindari.
a. Natrium atau Kalium dg air
b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
c. Kalium nitrat dg natrium asetat
d. Nitrat dengan ester
e. Peroksida dg magnesium, seng atau aluminium
f.
Benzena atau alkohol dg api
Gas Berbahaya
Ada
beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut
adalah :
a.
Bersifat Iritasi
gas
HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur dioksida ( cermati baunya yg
nyegrak).
b.
Karbon monoksida
sangat
mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak
berwarna, dan tidak berbau
b.
Hidrogen sianida berbau seperti almond
Hidrogen
sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sunarto-drs-msi/keselamatan-kerja-di-laboratorium.pdf
c. Peraturan bekerja pada lab. Biologi
1. Melindungi Pengelola dan Pengguna
Laboratorium
·
Laksanakan
dan terapkan Tata Tertib Laboratorium yang berlaku.
·
Hindari
penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis : saat penanaman
/pembakaran dengan sengkelit
·
Tempatkan
spesimen pada wadah yang sesuai standard
·
Desinfeksi
permukaan meja kerja dengan desinfektan yang sesuai
Cuci tangan pada saat yang
tepat dengan sabun/desinfektan, jangan menyentuh mulut, hidung dan mata saat
bekerja
Ø
Jangan
makan/minum/merokok/menggunakan alat komunikasi saat bekerja
Ø
Gunakan
jas praktikum saat bekerja, khusus Lab. Mikrobiologi wajib memakai sarung
tangan dan masker.
Ø
Hindari
luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati).
Ø
Lakukan
sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa spesimen.
Ø
Sediakan
tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi.
2. Keselamatan
Terhadap Penggunaan Alat-Alat di
Laboratorium
1. Secara
umum laksanakan dan terapkan Manual Laboratorium untuk penggunaan alat yang
ada.
2. Cara
menggunakan pipet dan alat bantu pipet
·
Hindari
memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk
mengurangi kontaminasi.
·
Jangan
mencampur bahan mikroba dengan menghisap/meniup pipet
·
Jangan mengeluarkan cairan dari dalam
pipet secara paksa
·
Gunakan
kapas yang telah diberi desinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di
meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoklaf.
·
Rendam
pipet habis pakai dengan desinfektan selama18-24 jam.
3. Cara pembukaan wadah botol,
cawan petri, dan tabung biakan mikroba harus mengikuti aturan pencegahan yang
dapat dilakukan untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut :
- Buka
tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah tidak
terpencar ke luar.
- Gunakan
jas lab. dan sarung tangan.
- Hindari
aerosol.
- Spesimen
yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.
4. Penerimaan spesimen di Laboratorium
- Laboratorium
mempunyai loket/tempat khusus penerimaan spesimen. Jika jumlah spesimen tidak
banyak, maka tempat pemeriksaan spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam
areal laboratorium.
- Spesimen
harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah
tumpahnya/bocornya spesimen.
- Wadah
harus dapat didesinfeksi atau diautoklaf.
- Wadah
terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor.
- Wadah
diberi label tentang identitas spesimen.
- Wadah
diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau plastik yang dapat
didesinfeksi atau diautoklaf ulang.
- Baki harus didesinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap
hari.
- Jika mungkin,
wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri.
5. Tindakan
khusus terhadap sampel darah dan cairan tubuh
Tindakan
di bawah ini dibuat untuk melindungi petugas laboratrorium terhadap infeksi
yang ditularkan melalui darah seperti Virus hepatitis B, HIV (Human Immunodeficiency
Virus) dan lain-lain.
a. Mengambil, melabel dan
membawa spesimen
- Gunakan sarung tangan
- Hanya petugas laboratorium yang boleh melakukan pengambilan
darah.
- Setelah
pengambilan darah, lepaskan jarum dari sempritnya dengan alat khusus yang
sekaligus merupakan wadah penyimpanan jarum habis pakai. Pindahkan darah ke
dalam tabung spesimen dengan hari-hati dan tutup rapat mulut tabung spesimen.
Jarum suntik habis pakai sebaiknya dibakar dalam alat insinerasi. Jika
fasilitas insinerasi tidak tersedia, jarum suntik dan sempritnya diautoklaf
dalam kantong yang terpisah.
- Tabung spesimen dan formulir permintaan harus diberi label
BAHAYA INFEKSI.
- Masukkan
tabung ke dalam kantung plastik untuk dibawa ke laboratorium. Formulir
permintaan dibawa secara terpisah.
b.
Membuka
tabung spesimen dan mengambil sampel
- Buka tabung spesimen dalam kabinet keamanan biologis Kelas I
dan Kelas II.
- Gunakan
sarung tangan
- Untuk
mencegah percikan, buka sumbat tabung setelah dibungkus kain kasa.
c.
Kaca
dan benda tajam
- Jika
mungkin, gunakan alat terbuat dari plastik sebagai pengganti kaca/gelas. Bahan
kaca/gelas dapat dipakai jika terbuat dari borosilikat.
- Sedapat
mungkin, hindari penggunaan alat suntik selain untuk mengambil darah.
d.
Sediaan
darah pada kaca objek
- Pegang kaca objek dengan forsep/gegep
e.
Peralatan
otomatis
- Sebaiknya gunakan alat yang tertutup (enclosed type)
- Cairan
yang keluar dari alat/effalut harus dikumpulkan dalam tabung/wadah tertutup
atau dibuang ke dalam sistem pembuangan limbah.
- Jika memungkinkan, alirkan hipoklorit atau
glutaraldehid ke dalam alat desinfektan hanya pada keadaan tertentu.
f.
Melakukan
sentrifuge
- Gunakan tabung sentrifuge yang mempunyai
tutup
- Gunakan selongsong/rotor yang dilengkapi
penutup
3.
Uraikan tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer,Asam Nitrat(air
keras),basa logam alkali selain NAOH dan KOH !!
Jawab :
·
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM
MEMUSNAHKAN REAGEN BUFFER:
Tambah sejumlah
larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4).
Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak
air.
·
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM
MEMUSNAHKAN ASAM (AIR KERAS):
Untuk
bahan-bahan kimia yang larut dalam air
-
Sisa asam/basa,
dinetralkan terlebih dulu baru di buang.
-
asam: HCl, HF,
HNO3, H3PO4, H2SO4
-
Penetral: NaHCO3
, NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1
-
Logam-logam
berbahaya (Pb. Cd, Hg dsb), diendapkan dulu, kemudian cairannya di netralkan.
Cairan dibuang dan endapan dibuang di tempat khusus.
CARA:
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH
dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang
mengalir.
·
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM
MEMUSNAHKAN BASA LOGAM ALKALI
basa-basa alkali
dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat
ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M.
CARA:
Tuangkan dalam
bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.
4. uraikan bagaimana etika dalam melakukan
survey di dalam laboratorium sehingga data yg dibutuhkan dapat dianalisis !!
jawab :
Etika dalam
melakukan survey :
Dalam melakukan
survey, seorang peneliti harus:
a.
menjunjung tinggi kesusilaan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab;
b.
menjunjung tinggi universalitas dan objektivitas ilmu pengetahuan untuk
mencapai kebenaran;
c.
memiliki integritas dan profesionalisme, menaati kaidah keilmuan, serta
menjunjung tinggi nama baik Universitas
d.
berperilaku jujur, bernurani, dan berkeadilan, tidak diskriminatif terhadap
lingkungan penelitiannya;
e.
menghormati subjek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati
secara bermoral, dan tidak merendahkan martabat sesama ciptaan tuhan;
f.
menghindari konflik kepentingan, teliti, dan meminimalkan kesalahan prosedur
dalam pelaksanaan penelitian;
g.
memahami dan bertanggungjawab atas manfaat dan risiko-risiko dari penelitiannya
dan menjelaskannya kepada publik tentang manfaat dan risiko-risiko tersebut;
dan
h. membuka diri
terhadap kritik, saran, dan gagasan baru terhadap proses dan hasil penelitian,
serta membiarkan peneliti lain mengulas (review) hasil penelitian
tersebut.
Untuk survey data
:
1.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus memiliki kriteria validitas,
dapat dipertanggung jawabkan (reliable), dan objektif.
(2)
Data hasil penelitian harus dipublikasikan oleh penelitinya, kecuali data
tersebut bersifat rahasia atau publikasinya dapat menyebabkan keresahan publik.
(3)
Data yang dihasilkan dari penelitian hendaknya tetap disimpan selama minimal 10
(sepuluh) tahun setelah dipublikasikan.
(4) Lembaga
Penelitian, Pusat Penelitian atau Laboratorium wajib mensyaratkan peneliti
menggunakan buku catatan harian penelitian (logbook) dalam setiap
aktivitas penelitian dan diberi tanggal pengukuran/pengumpulan data oleh
peneliti dan ditandatangani oleh peneliti, dan diverifikasi oleh atasan
peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
http://www.unsri.ac.id/upload/images/Kode_Etik_Pelaku_Penelitian_UNSRI-OK.pdf.