Senin, 16 Juni 2014

UAS PENGELOLAAN LABORATORIUM 2014

NAMA                        : BETTY ELDIA SIRAIT
NIM                            : A1C111072
MATA KULIAH         :PENGELOLAAN LABORATORIUM
SKS                             : 2
DOSEN                       : Dr. Syamsurizal, M.Si
WAKTU                      : 06-18 Juni 2014

PETUNJUK : Ujian ini open book. Tapi tidak diizinkan mencontek, bilamana ditemukan, maka anda dinyatakan GAGAL. Jawaban anda diposting di bolg masing-masing.

SOAL
1.      Buatlah rubric angket tentang keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium !!
JAWAB :








                                        INSTRUMEN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA LABORATORIUM



NO
KRITERIA
4
(Sangat baik)
3
(Baik)
2
(kurang baik)
1
(Buruk)
Tidak baik

1.
Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan diketahui oleh petugas laboratorium



Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium

Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan segera melaporakan penggunaan setelah selesai menggunakannya.
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun sedang ada petugas laboratorium di tempat.




2.
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
Tidak satupun yang tidak berkepentingan masuk ke laboratorium
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau ada keperluan tertentu
Orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium

Orang yang tidak berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas lab tidak ada


3.
Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya bahan kimia dan cara pemakaian alat
Melakukan eksperimen hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia.

Tidak melakukan eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Malakukan eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.

4.
Jangan bermain-main dan tidak berisik di dalam ruangan laboratorium.
Fokus melakukan eksperimen
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada gangguan.
Melakukan eksperimen tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses eksperimen
Melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
Bermain-main dan berisik di dalam laboratorium

5.
Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
Makan, minum atau merokok hanya dilakukan jauh dari lingkungan laboratorium.
Segera setelah makan , minum, atau merokok di luar laboratorium langsung melakukan eksperimen  .
Aktifitas merokok, minum dan makan di laboratorium ketika eksperimen istirahat sebentar
Makan dan minum dilabor tetapi tidak melakukan eksperimen

Merokok, makan, dan minum di laboratorium ketika eksperimen berlangsung


6.
Membawa jas lab, masker, sarung tangan, dan kacamata.
Membawa dengan lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
Hanya membawa jas lab dan sarung tangan
Hanya membawa jas lab saja
Membwa jas lab,masker,sarung tangan dan kaca mata tetapi tidak mengenakannya
Tidak membawa apapun


7.
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
Sarapan dan minum susu tetapi hanya sebelum praktikum
Hanya sarapan saja tetapi tidak minum susu sebelum dan sesudah praktikum
Tidak sarapan dan hanya minum susu pada saat sebelum praktikum
Tidak sarapan dan minum susu baik itu sebelum dan sesudah praktikum


8.
Pakailah sepatu.
Memakai sepatu kets dan kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai sandal sepatu saat praktikum
Tidak memakai sepatu


9.
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
Mengunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan
Mengunakan alat yang berbeda dari petunjuk praktikum yang diberikan. Misalnya, dipenuntun dikatakan erlemeyer, tetapi saat praktikum digunakan gelas kimia
Menggunakan alat dan bahan yang kurang sesuai dengan petunjuk pratikum yang diberikan.
Mengunakan jumlah bahan praktikum yang kurang tepat.
Tidak menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.


10.
Bertanyalah kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan.
Bertanya kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan
Bertanya kepada asisten dosen jika tidak mengerti saja
Bertanya kepada teman jika tidak mengerti
Browsing internet jika tidak mengerti
Tidak bertanya sama sekali walaupun meras ragu atau tidak mengerti


11.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
mengenali peralatan  keselamatan tanpa tahu cara menggunakannya

hanya mengetahui  nama – nama dan hafal fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
hanya mengenali sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui letaknya untuk memudahkan pertolongan .

Praktikan Tidak mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.



12.
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
Praktikan  memakai jas laboratorium saat bekerja dilaboratorium

Praktikan Memakai jas laboratorium mulai dari luar ruangan laboratorium
Praktikan memakai jas laboratorium setelah berada didepan meja praktikum

Praktikan memakai jas laboratorium hanya pada saat tertentu saja

Praktikan tidak memakai jas laboratorium saat bekerja di laboratorium



13.
Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
Praktikan mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.

Praktikan hanya mengetahui cara menggunakan pemadam kebakaran
Praktikan mengetahui  alat keselamatan  tetapi sangat canggung menggunakannya

Praktikan mengetahui  alat keselamatan
tanpa tahu cara menggunakannya
Praktikan tidak mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya


14.
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
Praktikan  melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
Praktikan hanya melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
Praktikan menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas laboratorium
Praktikan melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah sekian lama kejadian
Praktikan tidak melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium


15.
Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan memperhatikan keadaan sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan sangat canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan tidak berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar



16.
Gunakan lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya.
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan kurang berbahaya
Lemari asam tidak digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun dapat mereaksikannya dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka tanpa keluar dari lokasi laboratorium
Tetap di meja praltikum saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya tanpa membawa keluar ruangan
Tidak menggunakan lemari asam


17.
Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Praktikan mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau terkena tumpahan zat saja
Mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium namun belum paham terhadap pelaksanaannya
Praktikan hanya Sedikit mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
praktikan Tidak mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk menolong kecelakaan di lab


18.
Buanglah sampah pada tempatnya.
praktikan membuang sampah sesuai pada tempat dan jenis sampah
praktikan membuang sampah pada tempatnya namun masih ada yang tercampur
membuang sampah hanya dalam satu tempat saja tanpa memilah sampah
membuang sampah tidak pada tempatnya
tidak membuang sampah selesai praktikum


19.
Usahakan bekerjasama dengan baik.
Praktikan bekerjasama dengan baik
praktikan bekerjasama hanya dengan beberapa orang yang dirasa seide saja

praktikan bekerja secara individu
Tidak bekerjasama dengan baik namun praktikum hasil percobaan mendapatkan hasil
praktikan tidak bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil percobaan


20.
Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodic pada saat tertentu saja
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
Praktikan tidak pernah melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik


21.
Barang milik pribadi seperti tas disimpan dalam loker.
Menyimpan milik pribadi seperti tas dalam loker pada laboratorium
Menyimpan barang pribadi dalam loker pada lab dengan tidak rapi
Menyimpan barng pribadi atau tas tidak pada loker dalam lab
Meletakkan barang pribadi pada meja praktikum namu tidak mengganggu berlangsungnya praktikum
Tidak menyimpan milik pribadi seperti tas pada loker lab dan hanya meletakkannya saja disembarang tempat yang mengganggu berlangsungnya praktikum


22.
Personel dengan rambut panjang disarankan untuk mengikatnya di belakang.
Personel dengan rambut panjang mengikat rambut
Praktikan  mengikat rambut namun tidak menggunakan penutup kepala
Praktikan hanya mengikat rambut setengah
Praktikan tidak mengikat rambut namun memakai penutup kepala
Personel berambut panjang  tidak mengikat rambut dan tidak menggunakan penutup kepala


23.
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum dan mengerti cara mengatasi bia terjadi kecelakaan
Waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum namun tidak mengerti cara mengatasi bila terjadi kecelakaan
Waspada terhadap bahaya listrik pada saat tertentu saja pada aktivitas praktikum
Tidak waspada terhadap bahaya listrik namun mengerti cara mengatasi  bila terjadi kecelakaan
Tidak waspada terhadap bahaya listrik dan tidak paham cara mengatasi bila terjadi kecelakaan


















2.   Buatlah peraturan bekerja di laboratorium untuk fisika,kimia, dan biologi !!
JAWAB :
Keselamatan dan Keamanan Kerja
Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium. Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dg cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya
Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :
a. Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.
c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d. Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
g. Dilarang makan minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga untuk laboran dan kepala Laboratorium.
 
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium
i. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas meja kerja

a.    Peraturan bekerja di lab.Fisika
 1.        Pada saat praktikum harus berpakaian rapi (jika ada jas praktikum wajib digunakan), sepatu beralas karet dan berkaos kaki.
2.        Makanan dan minuman apa saja harus disimpan dan dikonsumsi di luar laboratorium.
3.        Tidak diperkenankan merokok di dalam laboratorium.
4.        Barang milik pribadi seperti tas disimpan dalam loker.
5.        Personel dengan rambut panjang disarankan untuk mengikatnya di belakang.
6.        Duduk di atas meja Laboratorium dilarang. Jangan sekali-kali berlari di laboratorium.
7.        Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop kontak dan circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya laporkan pada asisten.
8.        Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak sengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
9.        Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
10.    Keringkan bagian tubuh yang basah, misalnya karena keringat atau sisa air wudhu.
11.    Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.
12.    Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas, dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
13.    Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan.
14.    Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
15.    Jangan membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak diperlukan dalam percobaan.
16.    Jangan memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
17.    Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapt melukai.
18.    Hindari melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain misalnya bermain-main saat praktikum.
19.    Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
20.    Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat.
21.    Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
22.    Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
23.    Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
24.    Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
25.    Kerusakan instrumentasi praktikum menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum ybs. Alat yang rusak harus diganti oleh rombongan tersebut.
b. Peraturan bekerja pada lab.Kimia
Pakaian di Laboratorium
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dg baik meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.

Bekerja dg Bahan Kimia
Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam penanganannya. Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Hindari kontak langsung dg bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus

( cukup dg mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dg kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal



Memindahkan Bahan Kimia
Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros

Memindahkan Bahan Kimia Cair
Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Tutup botol dibuka dg cara dipegang dg jari tangan dan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran yang ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
d. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.

Memindahkan Bahan Kimia Padat
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
a. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk bermacam macam keperluan.


Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi
Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.
b. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
d. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai orang lain.

Cara memanaskan dg gelas Kimia
Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :
a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan mendadak.
c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air seperempatnya saja supaya tidak terjadi tumpahan.

Peralatan dan Cara Kerja
Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Botol reagen harus dipegang dg cara pada bagian label ada pada telapak tangan .
b. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.

c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih baik atau tidak.
d. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.

Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg pengenceran air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yg jelas.

Terkena Bahan Kimia
Kecelakaan kerja bias saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dg bahan tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih



d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
e. Bawaah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen.
f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.

Terjadi Kebakaran
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C), padamkan dg kelas pemadam yang sesuai ( Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dll tidak boleh disiram dg air)
d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan.
e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dg cepa.
f. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya No Telpon Pemadam Kebakaran haru ada di Lab.

Kombinasi Bahan yang harus dihindari
Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari.
a. Natrium atau Kalium dg air
b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
c. Kalium nitrat dg natrium asetat
d. Nitrat dengan ester
e. Peroksida dg magnesium, seng atau aluminium
f. Benzena atau alkohol dg api


Gas Berbahaya
Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut adalah :
a. Bersifat Iritasi

gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur dioksida ( cermati baunya yg nyegrak).
b. Karbon monoksida

sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak berwarna, dan tidak berbau
b.       Hidrogen sianida berbau seperti almond
Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sunarto-drs-msi/keselamatan-kerja-di-laboratorium.pdf
c. Peraturan bekerja pada lab. Biologi
    1. Melindungi Pengelola dan Pengguna Laboratorium
·       Laksanakan dan terapkan Tata Tertib Laboratorium yang berlaku.
·       Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis : saat penanaman /pembakaran dengan sengkelit
·       Tempatkan spesimen pada wadah yang sesuai standard
·       Desinfeksi permukaan meja kerja dengan desinfektan yang sesuai
          Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan, jangan menyentuh mulut, hidung dan mata saat bekerja
Ø  Jangan makan/minum/merokok/menggunakan alat komunikasi saat bekerja
Ø  Gunakan jas praktikum saat bekerja, khusus Lab. Mikrobiologi wajib memakai sarung tangan dan masker.
Ø  Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati).
Ø  Lakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa spesimen.
Ø  Sediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi.

 

2.  Keselamatan Terhadap Penggunaan  Alat-Alat di Laboratorium
1. Secara umum laksanakan dan terapkan Manual Laboratorium untuk penggunaan alat yang ada.
2. Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
·         Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi.
·         Jangan mencampur bahan mikroba dengan menghisap/meniup pipet
·          Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
·         Gunakan kapas yang telah diberi desinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoklaf.
·         Rendam pipet habis pakai dengan desinfektan selama18-24 jam.

3. Cara pembukaan wadah botol, cawan petri, dan tabung biakan mikroba harus mengikuti aturan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut :
-   Buka tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar.
-   Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
-   Hindari aerosol.
-  Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.

     4. Penerimaan spesimen di Laboratorium
-     Laboratorium mempunyai loket/tempat khusus penerimaan spesimen. Jika jumlah spesimen tidak banyak, maka tempat pemeriksaan spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam areal laboratorium.
-    Spesimen harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah tumpahnya/bocornya spesimen.
-    Wadah harus dapat didesinfeksi atau diautoklaf.
-   Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor.
-   Wadah diberi label tentang identitas spesimen.
-   Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau plastik yang dapat didesinfeksi atau diautoklaf ulang.
-  Baki harus didesinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap hari.
Jika mungkin, wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri.

5. Tindakan khusus terhadap sampel darah dan cairan tubuh
Tindakan di bawah ini dibuat untuk melindungi petugas laboratrorium terhadap infeksi yang ditularkan melalui darah seperti Virus hepatitis B, HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan lain-lain.
a.       Mengambil, melabel dan membawa spesimen
-  Gunakan sarung tangan
-  Hanya petugas laboratorium yang boleh melakukan pengambilan darah.
Setelah pengambilan darah, lepaskan jarum dari sempritnya dengan alat khusus yang sekaligus merupakan wadah penyimpanan jarum habis pakai. Pindahkan darah ke dalam tabung spesimen dengan hari-hati dan tutup rapat mulut tabung spesimen. Jarum suntik habis pakai sebaiknya dibakar dalam alat insinerasi. Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, jarum suntik dan sempritnya diautoklaf dalam kantong yang terpisah.
-  Tabung spesimen dan formulir permintaan harus diberi label BAHAYA INFEKSI.
Masukkan tabung ke dalam kantung plastik untuk dibawa ke laboratorium. Formulir permintaan dibawa secara terpisah.

b.      Membuka tabung spesimen dan mengambil sampel
-  Buka tabung spesimen dalam kabinet keamanan biologis Kelas I dan Kelas II.
-  Gunakan sarung tangan
-  Untuk mencegah percikan, buka sumbat tabung setelah dibungkus kain kasa.
c.       Kaca dan benda tajam
-   Jika mungkin, gunakan alat terbuat dari plastik sebagai pengganti kaca/gelas. Bahan kaca/gelas dapat dipakai jika terbuat dari borosilikat.
-  Sedapat mungkin, hindari penggunaan alat suntik selain untuk mengambil darah.
d.      Sediaan darah pada kaca objek
-  Pegang kaca objek dengan forsep/gegep
e.       Peralatan otomatis
-  Sebaiknya gunakan alat yang tertutup (enclosed type)
-  Cairan yang keluar dari alat/effalut harus dikumpulkan dalam tabung/wadah tertutup atau dibuang ke dalam sistem pembuangan limbah.
 Jika memungkinkan, alirkan hipoklorit atau glutaraldehid ke dalam alat desinfektan hanya pada keadaan tertentu.
f.        Melakukan sentrifuge
   Gunakan tabung sentrifuge yang mempunyai tutup
   Gunakan selongsong/rotor yang dilengkapi penutup

3.   Uraikan tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer,Asam Nitrat(air keras),basa logam alkali selain NAOH dan KOH !!
Jawab :
·         TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMUSNAHKAN REAGEN BUFFER:
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.

·         TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMUSNAHKAN ASAM (AIR KERAS):
Untuk bahan-bahan kimia yang larut dalam air
-          Sisa asam/basa, dinetralkan terlebih dulu baru di buang.
-          asam: HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4
-          Penetral: NaHCO3 , NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1
-          Logam-logam berbahaya (Pb. Cd, Hg dsb), diendapkan dulu, kemudian cairannya di netralkan. Cairan dibuang dan endapan dibuang di tempat khusus.
CARA:
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.

·         TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMUSNAHKAN BASA LOGAM ALKALI
basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M.
CARA:
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.



4.   uraikan bagaimana etika dalam melakukan survey di dalam laboratorium sehingga data yg dibutuhkan dapat dianalisis !!
jawab :
Etika dalam melakukan survey  :
Dalam melakukan survey, seorang peneliti harus:
a. menjunjung tinggi kesusilaan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab;
b. menjunjung tinggi universalitas dan objektivitas ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran;
c. memiliki integritas dan profesionalisme, menaati kaidah keilmuan, serta menjunjung tinggi nama baik Universitas  
d. berperilaku jujur, bernurani, dan berkeadilan, tidak diskriminatif terhadap lingkungan penelitiannya;
e. menghormati subjek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, dan tidak merendahkan martabat sesama ciptaan tuhan;
f. menghindari konflik kepentingan, teliti, dan meminimalkan kesalahan prosedur dalam pelaksanaan penelitian;
g. memahami dan bertanggungjawab atas manfaat dan risiko-risiko dari penelitiannya dan menjelaskannya kepada publik tentang manfaat dan risiko-risiko tersebut; dan
h. membuka diri terhadap kritik, saran, dan gagasan baru terhadap proses dan hasil penelitian, serta membiarkan peneliti lain mengulas (review) hasil penelitian tersebut.

Untuk survey data :
1. Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus memiliki kriteria validitas, dapat dipertanggung jawabkan (reliable), dan objektif.
(2) Data hasil penelitian harus dipublikasikan oleh penelitinya, kecuali data tersebut bersifat rahasia atau publikasinya dapat menyebabkan keresahan publik.
(3) Data yang dihasilkan dari penelitian hendaknya tetap disimpan selama minimal 10 (sepuluh) tahun setelah dipublikasikan.
(4) Lembaga Penelitian, Pusat Penelitian atau Laboratorium wajib mensyaratkan peneliti menggunakan buku catatan harian penelitian (logbook) dalam setiap aktivitas penelitian dan diberi tanggal pengukuran/pengumpulan data oleh peneliti dan ditandatangani oleh peneliti, dan diverifikasi oleh atasan peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

http://www.unsri.ac.id/upload/images/Kode_Etik_Pelaku_Penelitian_UNSRI-OK.pdf.