Selasa, 03 Juni 2014

ADMINISTRASI LABORATORIUM (part 2)




1.    Kaidah Pemusnahan alat dan bahan laboratorium
Secara umum dalam pembuangan atau pemusnahan limbah terdapat beberapa metoda, metoda? pemusnahan limbah laboratorium tersebut terbagi atas empat metoda. Metoda-metoda tersebut adalah sebagai berikut :
a.       pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.
b.       dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
c.       pembakaran dalam insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
d.       dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun
Untuk penanganan dan pemusnahan bahan kimia yang dijelasakan di atas dari metoda-metoda yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus sebelum dibuang keperairan. Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum dibuang. Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain adalah Tumpahan Asam-asam organik,Basa Akali dan Amonia, Bahan-bahan Kimia Oksidator, Bahan-bahan kimia reduktor, Sianida dan Nitril.
Di bawah ini bahan yang perlu mendapatkan perlakuan khusu sebelum dimusnahkan atau dibuang keperairan :
  • Halida Asam Organik
Contoh bahan :
Asetil bromida
Asetil klorida
Benzoil klorida
Pembuangan bahan tertumpah
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang bersama dengan sejumlah air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Campurkan dengan NaHCO3, dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil diaduk. Buang ke dalam bak air diikuti dengan banyak air.
  • Senyawa Halida Organik
Contoh bahan :
Alumunium klorida
Asam klorosulfonik
Stanilklorida
Penanganan bahan tertumpah
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan ke dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang ke dalam bak pembuangan air bersama-sama dengan air jumlah banyak.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Campur dengan NaHCO3 dalam sebuah wadah penguap. Semprot dengan NH4OH 6 M dan aduk serta tambah es untuk mendinginkan hasil reaksi. Setelah tidak terbentuk uap NH4Cl, tambah air dan aduk. Netralkan dengan HCl sebelum dibuang bersama-sama air.
  • Aldehida
Contoh bahan :
Asetaldehida
Akrolein
Benzaldehida
Kloral
Formaldehida
Furfural
Paraldehida
Penanganan bahan tertumpah
Sedikit :
Absorp pada kertas serap dan uapkan dalam almari asam dan bakar.
Banyak :
Tutup dengan NaHSO3, tambah air dan aduk. Pindahkan ke dalam wadah dan biarkan selama 1 jam. Buang dengan air dalam jumlah banyak.
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Serap dalam adsorbent, bakar secara terbuka atau dalam insenerator.
  2. Larutkan dalam aseton atau benzena, bakar dalam insenerator.
·   Halida Organuk dan Senyawanya
Contoh bahan :
Aldrin
Klordan
Dieldrin
Lindane
Tetraetillead (TEL)
Vinilkloride
Pembuangan bahan tertumpah
Hindarkan sumber api. Absorpsi ke dalam kertas tissue. Masukkan ke dalam wadah gelas atau besi. Uapkan dalam almari asam dan bakar. Cuci wadahnya dengan sabun.
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Tuangkan ke dalam  NaHCO3atau campuran pasir dengan NaOH (90:10). Aduk baik-baik dan pindahkan ke dalam insenerator.
  2. Larutkan ke dalam pelarut organik mudah terbakar (aseton, Benzena). Bakar dalam insenerator.
  • Asam Organik Tersubstitusi
Contoh  bahan :
Asam benzena sulfonat
Asam kloroasetat
Asam trikloroasetat
Asam fluoroasetat
Penanganan bahan tertumpah
Tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3.  Pindahkan ke dalam wadah dan tambah air. Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Tuangkan ke dalam NaHCO3 berlebihan, campur dan tambahkan air. Biarkan 24 jam setelah itu secara perlahan-lahan buang bersama sejumlah air, atau
  2. Tuangkan ke dalam absorbent dalam insenerator. Tutup dengan sisa kayu atau kertas, siram dengan alkohol bekas dan bakat, atau
  3. Larutkan dalam pelarut mudah terbakar atau sisa alkohol, Bakar dam insenerator.
  • Amin Aromatik Terhalogenasi dan Senyawa Nitro
Contoh bahan :
Diklorobenzena
Dinitroanilin
Endrin
Metil isotiosianat
Nitrobenzena
Nitrofenol
Penanganan bahan tertumpah
Serap dengan kertas tissue. Uapkan dalam almari asam dan bakar. Tumpahan dalam jumlah besar dapat diserap dengan pasir + NaHCO3. Campur dengan potongan kertas dan bakar dalam insenerator.
Pembuangan/pemusnahan
  1. Seperti pada tumpahan banyak, atau
  2. Dibakar langsung dalam insenerator dengan schrubber, atau
  3. Campur dengan pelarut mudah terbakar (alkohol, benzena) dan bakar dalam insenerator.

  • Senyawa Amin Aromatik 
Contoh bahan :
Anilin
Benzidine (karsinogenik)
Pyridine
Penanganan bahan tertumpah
Sedikit :
Serap dalam kertas tissue atau kertas bekas. Biarkan menguap dalam almari asam dan sisanya dibakar.
Banyak :
Tutup dengan campuran pasir dan NaOH (90:10). Aduk dan campur dengan potongan-potongan kertas dan bakar dalam insenerator.
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Dapat dilakukan seperti pada tumpahan banyak.
  2. Larutkan dalam pelarut mudah terbakar (alkohol, benzena) dan bakar dalam insenerator.
  • Fosfat Organik dan Senyawa Sejenis
Contih bahan :
Malathion
Methyl parathion
Parathion
Tributilposfat
Penanganan bahan tertumpah
Absorp dalam kertas tissue atau kertas bekas dan bakar.
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Bakar langsung ke dalam insenerator setekah dicampurkan dengan pelarut organik yang mudah terbakar.
  2. Campur dengan kertas bekas dan bakar dalam insenerator dengan schrubber alkali
  • Basa Alkali dan Amonia
Contoh bahan :
Amonia anhirat
Kalsium hidroksida
Natrium hidroksida
Penanganan bahan tertumpah
Encerkan dengan air dan netralkan dengan 6 M HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah untuk dibuang.
Pemusnahan
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.
  • Bahan Kimia Oksidator
Contoh bahan :
Ammonium dikromat
Ammonium perklorat
Ammonium persulfat
Asam perklorat
Penanganan bahan tertumpah
Tumpahan zat padat atau cairan ditutup atau dicampur dengan reduktor seperti garam hipo, bisulfit dan ferosulfat yang ditambahkan sedikit 3 M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan netralkan dibuang lewat bak air.
Pembuangan/pemusnahan
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.
  • Bahan Kimia Reduktor
Contoh bahan :
Natrium bisulfit
Natrium nitrit
Natrium Sulfit
Belerang oksida
Pananganan bahan tertumpah
Tutup atau campur dengan NaHCO3. Biarkan reaksi selesai dan pindahkan ke dalam suatu wadah. Tambahkan kalsium hipoklorit, Ca(OCl)2 perlahan-lahan. Tambah air dan biarkan reaksi selesai. Encerkan dan netralkan sebelum dibuang ke dalam pembuangan air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Gas (seperti SO2) :
Alirkan ke dalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit
Padat :
Campur dengan NaOH (1:1), tambah air sampai membentuk slury. Tambahkan kalsium hipoklorit dan air serta biarkan selama 2 jam. Netralkan sebelum dibuang ke dalam pembuangan air.
  • Sianida dan Nitril
Penanganan bahan tertumpah
Sianida :
Serap cairan pada kertas bekas/tissue. Uapkan dalam almari asam dan bakar, atau pindahkan ke dalam wadah gelas dan basakan dengan NaOH dan aduk. Ke dalam slury tambahkan ferosulfat berlebih. Setelh satu jam, dibuang ke dalam pembuangan air.
Nitril :
Tambah NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 untuk membentuk sianat. Pindahkan ke wadah gelas dan buang ke dalam pembuangan air setelah satu jam reaksi. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Sianida :
Tambahan bahan ke dalam larutan basa dari kalsium hipoklorit berlebih. Biarkan 24 jam dan buang ke dalam pembuangan air.
Nitril :
Tambahkan ke dalam NaOH-alkohol untuk membentuk sianat, setelah satu jam, uapkan alkohol. Tambah ke dalam residu sianat sejumlah larutan basa kalsium hipoklorit berlebih. Setelah 24 jam buang ke dalam pembuangan air
·      Eter
Contoh bahan :
Anisole
Etil eter
Metil eter
Penanganan bahan tertumpah
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaOH atau NaHCO3. Campurdan tambahkan air bila perlu. Pindahkan slurry untuk dinetralkan dan dibuang dalam bak pembuangan air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Bahan berupa cair atau padat dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah terbakar. Bakar dalam insenerator.
  • Asam Inorganik
Contoh bahan :
Asam klorida
Asam fluorida
Asam nitrat
Asam posfat
Asam sulfat
Penanganan tumpahan
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campurkan NaOH dan Ca(OH)2 (1:1). Campur dan bila perlu tambah air agar membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.
Pemusnahan alat
·      Pemusnahan alat gelas
Dikubur dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1 meter

·      Pemusnahan alat non gelas
Dibakar pada tempat yang agak jauh dari lokasi laboratorium

2.    Berita acara penerimaan dan pengeluaran alat dan bahan laboratorium

3.    Struktur organisasi  organisasi laboratorium SD,SMP, dan SMA

a.       Struktur organisasi  lab SD

  


b.       Struktur organisasi lab SMP


c.       Struktur lab SMA

Sedangkan untuk tugas dan wewenang masing-masing posisi dalam setiap struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah

1.      Memilih koordinator lab. IPA setiap dua tahun sekali.
  1. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPA.
  2. Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran praktikum di sekolah.
  3. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA
Wakasek Kurikulum
  1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
  2. Bekerjasama dengan koordinator lab. IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA
Wakasek Sarana dan Prasarana
  1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
  2. Bekerjasama dengan koordinator laboratorium IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab. IPA.
Koordinator Laboratorium Sekolah
  1. Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana dan dengan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kerja di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
  2. Bekerjasama dengan masing-masing koordinator laboratorium untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.
Koordinator Laboratorium IPA
  1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam membuat jadwal praktikum di laboratorium.
  2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium sekolah untuk pengadaan alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA.
Guru Mata Pelajaran IPA
  1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. IPA.
  2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
Laboran
  1. Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium IPA minimal setiap satu tahun sekali.
  2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan dalam pembelajaran.
  3. Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya.
Teknisi
  1.  Memperbaiki alat laboratorium yang rusak.
  2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium IPA.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar